Shiga toksigenik E. coli (STEC) mengacu pada kelompok non O157 E. coli yang menghasilkan toksin shiga yang mengakibatkan penyakit mulai dari gangguan pencernaan sampai pendarahan internal, termasuk haemolytic uremic syndrome (HUS). Kelompok bakteri ini juga dikenal dengan nama verotoxin producing E. coli (VTEC) atau enterohaemorraghic E. coli (EHEC). Strain E. coli yang tidak tergolong O157, melainkan E. coli O104:H4 pernah mengakibatkan wabah penyakit di Eropa pada tahun 2011. Kelompok non-O157 lainnya yang dapat mengakibatkan penyakit serius ialah E. coli 026, 0111, dan 0103.
STEC dapat ditemukan di pencernaan ruminansia. Sumber utama yang mengakibatkan penyakit pada manusia ialah sapi, namun sapi ini tidak menunjukkan adanya gejala saat terjangkit dengan STEC. Babi dan burung juga terkadang membawa bakteri ini dan menyebarkannya. STEC seringkali dideteksi pada daging sapi belum matang, susu mentah, jus yang belum dipasteurisasi, selada merah, alfalfa, kubis tunas, dan air yang terkontaminasi.
R-Biopharm di Indonesia menyediakan SureFast® STEC 4plex ONE untuk aplikasi isolasi DNA yang cepat dan mudah, deteksi dan diferensiasi sekuens DNA spesifik dari Escherichia coli faktor virulensi stx1 (subtype ad), stx2 (subtype ag), eae dan Escherichia coli serotipe O157 pada berbagai jenis makanan. Alat uji Two in ONE – STEX 4plex dilengkapi dengan reagen preparasi DNA.
Keunggulan:
Merck Biocontrol Indonesia menyediakan alat deteksi STEC yang paling sensitif, yaitu Assurance® GDS. Definisi 6 (Top Six) non-O157 E. coli menurut USDA mengikutsertakan aspek imunologi dan komponen genetik dari gen patogen yang spesifik. Oleh sebab itu, metode cepat yang hanya mengandalkan satu metode deteksi akan memperbesar kemungkinan terjadinya false positive. Metode Biocontrol memungkinkan untuk identifkasi seluruh kelompok STEC termasuk O157:H7, O26, O45, O103, O111, O121, O145.
Assurance® GDS mampu melakukan pemisahan menggunakan immunomagnet yang dilapisi dengan antibodi spesifik terhadap antigen grup O dari STEC. Ini akan mengeliminasi terbentuknya false positive dengan memisahkan target kelompok STEC berdasarkan antigen O yang diinginkan. Setelah pemisahan, bakteri target akan dianalisa menggunakan metode PCR multipleks dengan target gen eae, stx1, dan stx2. Hasil akan dipisahkan antara kelompok O157:H7 dan 6 Shiga toxin E. coli. Tahap pengkayaan hanya perlu dilakukan satu kali pada mEHEC broth sehingga mampu memberikan hasil dalam waktu 10 jam.
Keunggulan:
Rukan Kirana Boutique Office
Blok F3 no 12, Boulevard Raya No.1 Kelapa Gading. Jakarta Utara
Indonesia, 14240
+6221 4585 8833
info@arasains.co.id
Hak Cipta (c) 2021 PT Arasains. Hak cipta dilindungi Undang-undang